09:35 / /
Liturgi I
(Penciptaan)
Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk itu marilah kita mendengarkan tuturan penciptaan yang telah Allah lakukan.
Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk itu marilah kita mendengarkan tuturan penciptaan yang telah Allah lakukan.
- Matahari
telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai. Setiap hari akan
membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti dengan bulan,
maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
- Langit
dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi.
Langit dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi
dengan menaungi dari panas matahari.
- Udara
adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia. Lihatlah rantai
kehidupan yang diciptakan Allah, polusi, dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan
dan kembali menghasilkan O2 yang dibutuhkan oleh manusia,
manusia merawat tumbuh-tumbuhan sehingga pohon-pohon menjadi eksis dalam
ruang lingkup alam.
- Hewan
juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada
bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi.
Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan
sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.
- Sungguh
indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidak
pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
- Darat
tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk
meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah
menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
- Laut
yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat
dan tanah. Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. Ribuan
pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang
menciptakan semuanya.
Liturgi II (Kejatuhan kedalam dosa)
Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita dengarkan penuturan liturgi ke-2 ini.
Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita dengarkan penuturan liturgi ke-2 ini.
- Setiap
hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih,
hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan?
Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang
perduli lagi dengan sesamanya.
- Kekuasaan
yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain
yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang
lemah semakin lemah.
- Kaya
semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh
pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur
dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
- Adik
tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai
sumber hikmat Ilahi. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkan kita mampu
bertahan dalam situasi yang demikian?
- Kapan
semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang
tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan
tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak
lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak.
- Hukum
tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara
adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran
dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.
Liturgi III (Janji Keselamatan)
Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari kejahatannya menuju kebaikannya.
Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari kejahatannya menuju kebaikannya.
- Aku
akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam
soda dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.
- Penuturan
Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. Demi kebaikan manusia, marilah
kita kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi.
- Tidak
berguna membangkang dihadapan Tuhan, sungguh Allah telah menyediakan
tempat yang terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya.
- Saat
ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita,
sehingga keselamatan yang dari pada Allah tidak berlalu dari kita.
- Bukankah
segala perkataan Allah telah hidup dan diam di dalam kita? Bukanlah firman
Allah telah terus berdengung ditelinga kita? Lalu, mengapa kita harus
mengunci hati kita?
- Allah
menyediakan keselamatan yang dari padaNya, camkan dan terimalah Allah di
dalam hidupmu.
Liturgi IV (Penggenapan Keselamatan)
Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa yang akan kita perbuat?
Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa yang akan kita perbuat?
- Dua
ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui
Maria bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
- Saat
ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat
menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan
tentram, tidak ada yang kurang.
- Saat
ini, mari kita membuka hati kita.. biarkan Kristus bertakhta di relung
hati kita yang terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya
menjadi sebuah kesempurnaan kembali, sama seperti ketika Allah menjadikan
dunia ini, baik dan sempurna.
- Mengapa
engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir
dan menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau
membuka hatimu, sinar itu akan meresap.
- Saudara-saudari,
bersama-sama dengan para malaikat, mari kita mengundang Yesus untuk lahir
dan bertakhta di hati kita. Pujilah Tuhan sebab Ia baik, Pujilah Tuhan
sebab Ia maha agung, kasih setiaNya tidak berkesudahan dari sekarang
sampai selamanya.
Liturgi V (Kemuliaan)
Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi alam raya. Hati yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti malak yang mengungkapkan kemuliaanMu.
Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi alam raya. Hati yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti malak yang mengungkapkan kemuliaanMu.
- Kemuliaan
bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang
berkenan kepadaNya.
- Pujilah
Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia
dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan
namaMu.
- Tuhan maha
adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan akan tunduk
dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah,
Raja dari segala raja. Tuhan dan segala tuan.
- Gloria
bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia dengan
diriMu. Lihatlah, kesempurnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan
sukacita.
- Alam
raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. Sudut-sudut
kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang
Raja yang telah lahir.
- “Lihatlah,
Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang saat ini
telah nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin
Liturgi VI (Professi)
Keberagaman status dan jabatan ditengah-tengah dunia ini bukanlah satu hal yang perlu untuk dipertentangkan, namun pada kenyataannya, keberagaman ini menjadi satu jurang pemisah dalam persatuan. Saudara-saudari yang terkasih, pembelaan diri terhadap satu jabatan yang dipegang membuat seseorang menjadi menutup diri terhadap orang lain yang memiliki satu jabatan. Yesus berkata dalam doanya kepada Allah, “agar semua satu adanya”, hal ini membuktikan bahwa jabatan bukanlah satu hal yang dipermasalahkan, namun iman itulah yang mempersatukan. Apa pendapat seseorang tentang jabatan yang dipegangnya, lalu apa yang seharusnya terjadi dengan beragamnya jabatan yang ada ditengah-tengah dunia ini, marilah kita ikuti liturgi professi.
Keberagaman status dan jabatan ditengah-tengah dunia ini bukanlah satu hal yang perlu untuk dipertentangkan, namun pada kenyataannya, keberagaman ini menjadi satu jurang pemisah dalam persatuan. Saudara-saudari yang terkasih, pembelaan diri terhadap satu jabatan yang dipegang membuat seseorang menjadi menutup diri terhadap orang lain yang memiliki satu jabatan. Yesus berkata dalam doanya kepada Allah, “agar semua satu adanya”, hal ini membuktikan bahwa jabatan bukanlah satu hal yang dipermasalahkan, namun iman itulah yang mempersatukan. Apa pendapat seseorang tentang jabatan yang dipegangnya, lalu apa yang seharusnya terjadi dengan beragamnya jabatan yang ada ditengah-tengah dunia ini, marilah kita ikuti liturgi professi.
- Petani
Saya adalah seorang petani, saya biasa bekerja di sawah. Yah…. Memang
kotor, tetapi itu semua saya lakukan untuk mencari sesuap nasi. Saya adalah
orang yang sangat penting. Jika saya tidak ada tentunya kita semua tidak bisa
makan nasi. Jadi menurut saya, saya adalah orang yang paling benar.
- Pengusaha
kayu
Saya seorang pengusaha. Membuat kayu dari sebatang pohon itu adalah
keahlian saya. Saya tidak perduli dengan kelestarian alam, yang penting saya
bisa mendapatkan uang. Terus terang saja, tanpa kayu kita semua tidak bisa
memiliki rumah yang nyaman dan asri. Nah tentu saja saya yang paling benar.
Liturgi Kasih
Kelahiran Yesus memberikan pengharapan yang baru bagi umat manusia. Pengharapan, sukacita, kasih dan kebahagiaan meliputi kehidupan manusia.
Kelahiran Yesus memberikan pengharapan yang baru bagi umat manusia. Pengharapan, sukacita, kasih dan kebahagiaan meliputi kehidupan manusia.
1. Sungguhlah Indah apabila kita hidup satu dalam iman dan kasih
yang begitu aman dan tentram. Persekutuan didalam Tuhan menjadi bahagia dan
indah jika kita satu dalam pemikiran,satu tujuan dan satu dalam kasih.
2. Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih
mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam KRISTUS telah
mengampuni kamu.( Efesus 4: 32)
3.
Janganlah kiranya kasih dan setia
meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh
hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah
serta manusia.( Amsal 3: 3-4)
4.
Saudara-saudaraku yang kekasih,
marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah dan setiap
orang yang mengasihi lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak
mengasihi ia tidak Mengenal Allah,sebab Allah adalah kasih. (1 Yohanes 4: 7)
5.
Kasihilah sungguh-sungguh seorang
akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. ( 1 Petrus 4:8)
6.
Kenakanlah kasih, sebab pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnahkan, Hendaklah Damai sejahtera Kristus memerintah
dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil manjadi satu tubuh. (
Kolose 3: 14)
Saya seorang supir. Pekerjaan saya membawa kendaraan sehingga seluruh
sewa dapat sampai ketujuannya. Kehati-hatian dituntut dari seorang supir,
keselamatan penumpang menjadi nomor satu. Mari kita pikirkan bersama, mungkin
kalau saya tidak ada, perekonomian, usaha atau apapun pasti akan berhenti.
Kalau sudah berhenti apa yang terjadi? Negara ini bisa hancur. Jadi kalau
menurut saya, supirlah yang paling benar.
- Perawat
Tugas saya adalah merawat pasien di sebuah rumah sakit. Bersih dan
steriil harus menjadi nomor satu, tujuannya adalah kesehatan. Dimana-mana saya
dibutuhkan. Tentunya sangat dibutuhkan di semua kalangan masyarakat. Saya
termasuk orang penting. Jika tidak penyakit bisa merajalela. Jadi kalau menurut
saya, saya adalah yang paling benar.
- Pegawai
Saya adalah pegawai, saya bekerja di instansi pemerintahan maupun
swasta. Pegawai mungkin dianggap kesil dan rendah. Tetapi kalau kita mau jujur
perusahaan bisa berjalan dengan baik jika ada pegawai. Tanpa pegawai perusahaan
akan cacat. Jadi menurut saya, sayalah yang paling benar.
- Pemimpin
Saya seorang pemimpin, keberlangsungan kinerja sebuah organisasi maupun
perusahaan bergantung kepada saya. Tanpa saya management akan rumit dan tidak
teratur. Tentunya saya harus bertanggungjawab akan semua hal yang bisa terjadi.
Jadi menurut saya, sayalah yang paling benar.
- Masyarakat
Saya adalah masyarakat biasa, mungkin saya tidak ada apa-apanya. Tetapi
jangan salah, tanpa saya seorang pemimpin tidak bisa berdiri. Suara saya sangat
diperlukan. Tanpa masyarakat, pemimpin juga tidak bisa apa-apa, siapa yang mau dipimpin?
Jadi kalau menurut saya, sayalah yang paling benar.
- Pemuka
Agama
Natal ini
mempersatukan kita. Semua satu adanya, saling melengkapi di dalam kekurangan
kita, saling mengisi di dalam kelebihan kita. Mengapa kita memperdebatkan
hal-hal yang jelas sudah berbeda? Mari kita mencari kesatuan, sehingga semua
menjadi baik dan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tuhan
memberkati!